ABSTRAKS
Untuk
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyrakat, salah satu unsur penting untuk
mencapainya adalah pembangunan ekonomi. Dengan melihat perkemabangan PDRB suatu
daerah, maka dapat melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Kabupaten Kediri mempunyai 26 kecamatan. Wilayah
kabupaten Kediri dengan jumlah penduduk kurang lebih 1,554,385 jiwa dengan luas
wilayah 1.386,0,5 km2. Dimana dengan
wilayah yang luas ini, di kabupaten Kediri terdapat berbagai potensi yang dapat
digali dan dikembangkan khususnya dalam sektor perekonomian PDRB kabupaten
Kediri pada tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha secara berurutan (dalam
skala juta rupiah) yaitu, 19.354.560,94;
20.536.852,47; 21.731.308,99; 22.887.213,15; dan 24.004.813,78. Dengan melihat
perkembangan PDRB dapat dilihat pertumbuhan ekonomi kabupaten naik secara
perlahan yang didapat dari berbagai sektor. Dengan pertumbuhan PDRB dapat
dilihat seperti bagaimanakah struktur perekonomian kabupaten kediri. Banyak potensi perekonomian yang dapat
dikembangkan di wilayah kabupaten kediri. Jika dilihat dari perkembangan PDRB
diatas, dapat dilihat sektor apakah yang menetukan pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten Kediri dan sektor manakah yang
memiliki potensi untuk dikembangkan. Selain itu,
meskipun sektor pertanian pada dasarnya telah mendominasi PDRB kabupaten
Kediri, tetapi masih banyak berbagai sektor tertentu yang mampu menjadi sektor
unggulan lainnya seperti industri pengolahan yang sebagian besar didominasi
oleh industri kecil dan rumah tangga. Tujuan penelitian ini untuk
mengidentifikasi dan menganalisis sektor unggulan yang mendasari
pada perekonomian wilayah kabupaten kediri. Dimana dengan menggunakan analisis
shift-share ini dapat melihat potensi-potensi yang dapat dikembangkan dan dapat
melihat perubahan struktur perekonomian dapat mengarah pada pertumbuhan ekonomi
daearah kabupaten kediri. Dengan memahami
potensi dari berbagai sektor di Kabupaten Kediri, maka dapat dijadikan sebagai
acuan dalam memajukan perekonomian kabupaten Kediri serta mampu bersaing dengan
daerah lain dalam berbagai sektor.
Kata kunci
Shift-share
analisis, struktur ekonomi,sektor
unggulan,
potensi, pertumbuhan ekonomi.
PENDAHULUAN
Dalam
ruang lingkup ekonomi regional, dimana didalamnya memasukkan unsur wilayah yang
mempunyai berbagai potensi atau keunggulan yang berbeda antara wilayah yang
satu dengan wilayah lainnya. Hal ini menjadikan, bahwa seitap daerah mempunyai
keunggulan masing-masing berdasarkan potensinya. Dari sudut pandangnya,
regional adalah suatu wilayah yang pada kasusnya biasanya kebanyakan ditemukan
pada geografis yang lebih kecil. Jadi regionnya bisa meliputi kabupaten, kota,
sekelompok daerah/negara, atau bahkan beberapa negara. Suatu daerah akan
mempunyai sektor unggulan apabila daerah tersebut dapat bersaing atau bahkan
lebih unggul dalam persaingan pada sektor yang sama dengan daerah lainnya.
Sektor unggulan pasti mempunyai potensi yang lebih besar untuk pertumbuhan yang
lebih cepat jika dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya dalam suatu daerah
dengan adanya faktor pendukung seperti akumulasi modal, pertumbuhan tenaga
kerja yang dapat diserap, dan kemajuan teknologi.
Sektor unggulan pada suatu daerah akan selalu berhubungan
erat dengan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari daerah yang
bersangkutan. Hal ini dikarenakan dalam PDRB terkandung informasi yang sangat
penting seperti halnya untuk melihat output sektor ekonomi (kontribusi
masing-masing sektor) dan tingkat suatu pertumbuhan dalam suatu daerah baik
daerah kabupaten/kota ataupun provonsi. Penentuan sektor unggulan menjadi hal
yang penting sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah, dimana sesuai era
otonomi daerah saat ini sehingga daerah mempunyai kesempatan dan kewenangan
untuk membuat dan memustukan kebijakan yang sesuai dengan potensi daerah demi
mempercepat pembanguan daerah.
Dalam pembangunan ekonomi
terdapat aspek pertumbuhan ekonomi yang dapat diartikan sebagai proses
perubahan kondisi perekonomian suatu daerah secara berkelanjutan menuju keadaan
yang lebih baik selama periode tertentu. Dalam melihat tingkat pertumbuhan
ekonomi daerah, indikator yang digunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). Dengan ini jelas bahwa pertumbuhan disetiap daerah tidaklah sama,
dimana setiap daerah memiliki potensi-potensinya masing-masing. Dalam hal ini,
sektor unggulan pasti akan menjadi penyumbang terbesar bagi daerahnya. Wilayah
jawa timur sebagian besar mempunyai sektor unggulan di bidang pertanian dimana
pada tahun 2012 data menunjukkan bahwa pertanian menyumbang 15,42 persen dalam
PDRB Jawa Timur dan dilihat dari sisi penyerapan tenaga kerja, pertanian
menjadi peringkat pertama yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Tetapi
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi diperlukan potensi-potensi lainnya dari
berbagai sektor yang dapat dikembangkan, mengingat bahwa lahan pertanian yang
semakin lama berkurang luasnya
Untuk mencapai kemamkmuran dan kesejahteraan maka di
perlukan pertumbuhan ekonomi yang secara berkelanjutan menuju keadaan yang
lebih baik. Dimana pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya, Sumber Daya Manusia sebagai faktor terpenting, Sumber Daya Alam,
Ilmu pengetahuan, Teknologi, dan Budaya. Untuk mengukur tingkat pertumbuhan,
dapat menggunakan denga PDRB tahun ini dengan PDRB tahun yang sebelumnya dan
hasilnya dapat dijadikan sebagai dasar prediksi dalam membuat sebuah kebijakan.
A.Sektor Unggulan
Sektor unggulan selalu
berkaitan dengan suatu perbandingan berskala regional, nasional, maupun
intenasional. Dalam ruang lingkup internasional, suatu sektor dapat dikatakan
sektor unggulan apabila sektor tersebut dapat bersaing dengan negara lain pada
sektor yang sama. Sedangkan dalam lingkup nasional, dapat dikatakan sebagai
sektor unggulan apabila mampu bersaing dengan daerah lainnya pada sektor yang
sama. Terdapat kriteria dari sektor unggulan diantaranya, sektor unggulan
memiliki laju pertumbuhan yang tinggi, mempunyai angka penyerapan angka tenaga
kerja yang relatif besar, mempunyai keterkaitan antara sektor yang tinggi, dan
mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi.
B.Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah
proses perubahan kondisi perekonomian suatu wilayah secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik dalam periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi juga
dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan
ekonomi sebagai indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
merupakan aspek dari pembangunan ekonomi. Jadi, pertumbuhan ekonomi akan
memunculkan adanya pembangunan ekonomi. Laju pertumbuhan sebagai hasil dari
pembangunan dipergunakan sebagai tingkat pengukuran kemakmuran masyarakat dan
produktifitasnya serta sebagai dasar penentuan pembuatan proyeksi atau
perkiraan penerimaan daerah untuk perencanaan pembangunan regional. Selain itu,
laju pertumbuhan ekonomi juga dijadikan sebagai indikator keberlangsungan
ekonomi suatu daerah.
C.Potensi Kabupaten Kediri
Terdapat berbagai sektor
perekonomian yang telah menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kabupaten Kediri. Sektor-sektor ekonomi Kabupaten Kediri didasarkan pada
potensi daerah meliputi pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
pariwisata, industri, perdagangan, serta sektor-sektor lainnya. Jika dilihat
dari tahun ke –tahun, penyumbang terbesar pada PDRB Kabupaten Kediri adalah
sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; Perdagangan; serta industri pengolahan.
Luas daerah yang luasnya mencapai 1.386,05 km2 dengan membawahi
sebanyak 26 wilayah kecamatan dan 343 desa, Kabupaten Kediri memiliki berbagai
sektor ekonomi yang beragam. Dengan wilayah yang luas ini, terdapat berbagai potensi-potensi yang
dapat digali dalam perencanaan ekonomi dan dikembangkan untuk mencapai
pembangunan yang menuju ke arah yang lebih baik lagi. Dalam mencapai
keberhasilan pembangunan, peran pemerintah sangat penting dalam menentukan arah
kebijakan berdasarkan potensi yang ada.
RUMUSAN
MASALAH
·
Bagaimana
perkembangan sektor unggulan dan kekuatan potensi ekonomi yang dapat
dikembangkan kabupaten kediri?
PEMBAHASAN
Perekonomian Kabupaten
Kediri masih didominasi oleh sektor Pertanian. Lahan sawah di Kabupaten Kediri
sebesar 34 persen (47.520 hektar) dari total wilayahnya. Dimana mayoritas
penduduk masih mengandalkan sektor pertanian. Potensi ekonomi yang ada diantaranya, tanaman bahan pangan (meliputi
padi,palawija); hortikultura (meliputi cabai, mentimun, terong, tomat, dan
bawang merah); buah-buahan; perkebunan; kehutanan; peternakan dan perikanan.
Dengan melihat PDRB berdasarkan lapangan usaha, dimana kontribusi terbesar
adalah pada Pertanian meskipun pertumbuhannya hanya 3 persen pada periode 2015
yang dari tahun ketahun peranannya selalu mengalami tren mengecil. Tetapi jika
dilihat lebih jauh lagi dan dibandingkan dengan daerah lainnya, Kabupaten
Kediri lebih unggul pada Perkebunan. Dimana pada tahun 2015 tercatat perusahaan
karet telah menghasilkan 220 ton karet mentah,
jumlah ini meningkat drastis jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang
hanya menghasilkan 78 ton karet mentah. Demikian pula dengan perusahaan coklat
yang juga mengalami peningkatan produksi yang mencapai 58 persen, dari yang
sebelumnya 338,27 ton menjadi 520 ton. Berbeda dengan karet dan cengkeh,
produksi kopi dan cengkeh telah mengalami penurunan. Pada tahun 2015 perusahaan
kopi hanya mampu menghasilkan 360 ton biji kopi, jumlah tersebut menurun
drastis hingga 78,29 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan cengkeh mengalami
penurunan produksi sebesar 34,92 persen,
dimana perusahaan cengkeh hanya mampu memproduksi 220 ton. Penurunan peranan
ini dikarenakan luas dari perkebunan besar yang mencapai 2.219 hektar telah
menurun 56,58 persen, dimana semua luas tanaman menurun kecuali karet dan luas
tersebut dikuasai oleh 8 perusahaan perkebunan.
Berdasarkan
PDRB menurut lapangan usaha atau kategori, struktur ekonomi Kabupaten Kediri
secara umum telah didominasi oleh kategori tersier (jasa) lalu sekunder (PHR
dan industri). Kategori pertanian mengalami peranan tren yang mengecil sekitar
27 persen. Kategori PHR (Perdagangan, Hotel dan Restoran) berkontribusi kisaran
25 persen dan industri berkisar 22 persen. Kategori perdagangan mengalami
perlambatan dengan tumbuh 5,69 persen yang pada tahun sebelumnya telah tumbuh
lebih dari 10 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kediri disumbang oleh informasi
dan komunikasi yang tumbuh 11,02 persen; penyediaan akomodasi dan makan-minum yang tumbuh 6,94; dan
transportasi 6,51 persen. Kategori yang melaju adalah penggalian (B), listrik
(D), air (E), dan komunikasi (J). Sedangkan yang mengalami perlambatan adalah
pertanian (A), industri (C), konstruksi (F), perdagangan (G), transportasi (H),
jasa keuangan (K), real estate (L), dan jasa lainnya. Laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Kediri telah mengalami perlambatan pada tahun 2013 sampai tahun 2015.
Perlambatan ini terjadi disemua Kabupaten/Kota, kecuali pada Kota Kediri. Hal
ini terjadi karena perubahan harga konstan berdasarkan dari tahun 2000 ke 2010.
Perlambatan ini merupakan fenomena umum karena imbas tidak langsung dari perlambatan nasional dan global. Perlambatan yang terjadi
karena faktor eksternal berupa harga minyak dunia yang masih rendah. Tercatat
bahwa kategori informasi dan komunikasi mengalami pertumbuhan pada tiap
tahunnya. Bahkan pada tahun 2015, informasi dan komunikasi yang utamanya sub
komunikasi menjadi kontribusi pertumbuhan ekonomi tertinggi dan mampu menjadi
kekuatan baru dalam menyumbang Pendapatan daerah meskipun hanya 4 persen. Selain
itu, terdapat kategori yang sebenarnya memiliki potensi yang dapat
dikembangkan, kategori tersebut adalah industri. Industri pengolahan ini belum
mampu menjadi unggulan Kabupaten Kediri karena didominasi oleh industri kecil
dan kerajinan rumah tangga yang mencapai 2.249 usaha (91.18 persen). Dimana
dari 2.249 usaha, 37,09 persen merupakan industri makanan, minuman, dan
tembakau. Mengingat bahwa karakter industri kecil memiliki value added yang
kecil. Industri pengolahan penyumbang share terbesar adalah industri kertas dan
cetakan, dimana hanya terdapat 2 perusahaan dalam industri ini. Untuk
mengembangkan potensi, diperlukannya bantuan dari Pemerintah sebagai pengambil
kebijakan seperti peningkatan kualitas ketrampilan, peminjaman modal kreatif,
dan lain-lainnya guna mengembangkan potensi yang ada secara lebih efisien dan
efektifs.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kabupaten
Kediri dalam perekonomiannya setiap tahunnya telah didominasi oleh kategori
Pertanian. Meskipun pertanian telah mendominasi pada setiap tahunnya, laju
pertumbuhan ekonomi dari kategori pertanian mengalami tren mengecil dan hanya
mampu tumbuh sebesar 3 persen. Tetapi jika dibandingkan dengan daerah lainnya,
Kabupaten Kediri unggul dalam sub Perkebunannya. Tetapi dengan seiring waktu,
luas lahan perkebunan telah berkurang hingga 56,58 persen (kecuali pada
perkebunan karet). Mengingat bahwa pertanian merupakan mata pencaharian
sebagian besar penduduk yang harus selalu dibudidaya dan dilestarikan.
Dalam
perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kediri, terdapat beberapa
kategori yang telah mengalami perlambatan seperti misalnya pertanian.
Perlambatan imi secara umum karena imbas dari level nasional dan global, yaitu
karena harga minyak dunia yang rendah. Meskipun mengalami perlambatan,
Kabupaten Kediri mempunyai beberapa sektor yang mampu tumbuh dalam pertumbuhan
ekonomi Kediri. Seperti infokom yang mampu melaju lebih dari 10 persen dan
menjadi kekuatan baru sebagai penyumbang tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, terdapat potensi lainnya, yaitu kategori indsutri pengolahan.
Meskipun belum mampu menjadi unggulan, tetapi industri mempunyai potensi untuk
menjadi unggulan. Dimana telah didominasi oleh usaha kecil dan kerajinan rumah
tangga hingga 90 persen. Peran Pemerintah dalam hal ini diperlukan, dimana
dengan bantuan dari pemerintah akan membuat sektor industri berkembang lebih
baik lagi dan tumbuh menjadi sektor unggulan Kabupaten Kediri.
DAFTAR PUSTAKA
REGIONAL ECONOMICS Introduction and
Definitions: Nurul Istifadah. Powerpoint mata
kuliah Ekonomi Regional pertemuan ke 1
http://www.ilmuekonomi.net/2017/03/pengertian-sektor-unggulan-beserta-ciri-cirinya-menurut-para-ahli.html?m=1 diakses
pada Sabtu, 1 Juni 2017 pukul 09:38
Capello, Roberta and Peter Nijkamp. 2009. Handbook of Regional Growth & Development Theories. Cheltenham:
Edward Elgar Publishing Limited
http://www.bisnisukm.com/komoditas-unggulan-di-kabupaten-kediri.html diakses pada Rabu,
21 Juni 2017
No comments:
Post a Comment