Monday, October 15, 2018

EKONOMI PEMBANGUNAN


Peranan Sektor Keuangan terhadap Pertumbuhan Ekonoomi

Perkembangan sektor keuangan dihubungkan kuat dan positif dengan perkembangan ekonomi. Dimana negara yang memiliki pendapatan rendah relatif mempunyai sistem financial yang kurang maju (primitif). Pada sistem ini sebagian besar peran sektor keuangan ditunjukkan oleh bank komersial. Pasar keuangan mungkin kurang berkembang atau tidak ada. Disisi lain, negara yang memiiki pendapatan tinggi relatif mempunyai sistem financial yang lebih kompleks yang bertindak sebagai intermediasi diantara jumlah dan variasi perdagangan keuangan. Terdapatnya hubungan kausalitas pada sektor keuangan dan pertumbuhan ekonomi. Terdapat hubungan satu arah yaitu dari sektor keuangan terhadap pertumbuhan. Sedangkan dalam jangka panjang terjadi kausalitas dua arah. Dimana sektor keuangan mempunyai peranan diantaranya, sebagai pembantu dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi suatu negara melalui peningkatan jumlah tabungan masyarakat dan kuantitas akumulasi modal dan inovasi teknologi;sebagai sumber pendanaan jangka panjang dalam pembangunan melalui pengembangan pasar keuangan domestik. Sektor keuangan menjadi lokomotif pertumbuhan sektor riil melalui akumulasi kapital dan inovasi teknoogi; sektor keuangan merupakan determinan perkembangan ekonomi  (supply leading hypothesis) ke arah pertumbuhan riil jangka panjang; dan pertumbuhan ekonomi menyebabkan kenaikan permintaan terhadap produk-produk keuangan dan aktivitas pasar keuangan dan kredit (sektor keungan sebagai demand-following).


Sektor Keuangan Domestik Sebagai Sumber Pendanaan Investasi

Berbagai institusi didalam suatu perekonomian yang membantu mempertemukan (intermediasi) tabungan yang dimiliki seseorang dengan investasi orang lain. Dimana seperangkat aturan main atau kebijakan yang dirancang agar proses intermediasi keuangan dapat berjalan dengan optimal. Sistem yang terdiri atas lembaga jasa keuangan, pasar keuangan dan infrastruktur keuangan termasuk sistem pembayaran yang berinteraksi dalam memfasilitasi pengumpulan dana masyarakat/ pengalokasiannya guna mendukung aktivitas perekonomian nasional (UU No.9 Tahun 2016 Tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan). Peranan sistem keuangan dalam pembangunan ekonomi diantaranya, menyediakan jasa pembayaran cek, kliring cek, kartu kredit, dan debit; mempertemukan penabung dan investor; menghasilkan dan menyebarkan informasi; mengalokasikan pinjaman secara efisien; menjamin resiko penetapan harga, pengumpulan, dan perdagangan; dan meningkatkan likuiditas aset. Pasar keuangan berperan penting dalam perekonomian antara lain sebagai sumber pembiayaan dan sumber pendanaan alternatif bagi bank dan non bank. Pasar yang menyalurkan tabungan kepada individu, perusahaan, dan lembaga yang membutuhkan dana, serta sebagai penghubung antara unit defisit (kekurangan dana) dengan unit surplus (kelebihan dana).

Peran Micro Finance dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia

Lembaga keuangan yang melakukan kegiatan jasa keuangan untuk penguasa mikro dan masyarakat berpenghasilan rendah. Micro finance merupakan alat yang powerful, tetapi pelaksaannya harus dibarengi dengan kebijakan pembangunan dan kemiskinan, dan lain-lain, dimana hal ini mejadi potensi keterbatasan microfinace sebagai strategi pembangunan. Kelembagaan pembiayaan mikro memberikan akses pembiayaan kepada kelompok miskin dan rentan, termasuk microccredit, microsavings, dan microinsurance. Dimana memiliki fokus utama pada usaha kecil dan menengah (UKM). Dengan menerapkan collateral of peer pressure untuk pembayaran gabungan atau pinjaman berkelompok. Alternatif tanpa joint liability (dinamic incentives) dimana pinjaman akan meningkat  seiring besarnya pinjaman yang dibayar. Peran lembaga pembiayaan diantaranya, sebagai sumber alternatif pembiayaan dan menyalurkan aspirasi masyarakat berperan aktif dalam pembangunan khususnya dibidang ekonomi.


Kebijakan Subtitusi Impor yang Dilaksanakan di NSB Umumnya Dipandang Kurang Berhasil?

Strategi kebijakan Subtitusi Impor (Proteksi SSI) fokus pada pengembangan produk pengganti impor untuk pasar domestik. Digunakan untuk menghemat devisa bagi produk impor, mencukupi kebutuhan produk sendiri, dan lain-lainnya. Subtitusi impor yang dilaksanakan pada negara sedang berkembang dipandang kurang berhasil karena terdapat kekurangan dari strategi  subtitusi impor. Diantaranya seperti kualitas barang yang dihasilkan rendah karena kurang siapnya tenaga kerja serta bahan baku, dimana hal ini akan menyebabkan persaingan pasar menjadi rendah (kurang kompetitif) karena tak terkait dengan kemampuan bersaing di pasar Internasional (melayani kebutuhan pasar dalam negeri saja) dan struktur pasar didominasi oleh produsen dalam negeri akibat dari tingkat proteksi yang tinggi.  Rendahnya daya saing dalam negeri disebabkan oleh berbagai insentif dan fasilitas dari negara yang didapatkan. Insentif dan fasilitas yang diberikan membuat industri menjadi tidak efisien dan cenderung memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pemerintah. Sehingga akan kesulitan ketika produk yang diproduksi memiliki quantitas yang berlebih untuk permintaan dalam negeri yang pilihan selanjutnya adalah untuk diekspor. Selain itu, kekurangan dari kebijakan ini juga dapat menyebabkan pasar domestik menjadi jenuh. Dimana rendahnya pendapatan perkapita dari penduduk negara yang sedang berkembang mengakibatkan permintaan akan produk-produk industri sangat kecil. Dengan kata lain, titik lemah kebijakan subtitusi juga disebabkan dari sisi permintaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebijakan subtitusi impor yang dilakukan di NSB umumnya kurang berhasil.

Alasan-Alasan yang Dikemukakan oleh Pihak-Pihak yang “Pro maupun Kontra” terhadap Perdagangan Bebas

Dengan adanya perdagangan bebas, maka proses pemindahan barang atau jasa dari negara ke negara lain akan bebas dari berbagai pajak ekspor dan impor serta berbagai hambatan perdagangan lainnya. Dalam pelaksanaannya, perdagangan bebas sering dikritik  sebagai alat untuk membuat perusahaan besar semakin kokoh, sedangkan perusahaan kecil mejadi lemah dan pelan-pelan tersingkir meski hanya bersaing di negeri sendiri.

Pro perdagangan bebas

Terdapat argumen yang menyatakan bawha perdagangan bebas meningkatkan persaingan,  membperbaiki alokasi sumber daya, menciptakan economies of scale di sektor ekonomi yang berkeunggulan komparatif, dan menurunkan biaya produksi. Pasar yang diproteksi, selain akan memecah belah kegiatan produksinya dalam skala internasional, juga akan mengurang daya saing, mengurangi potensi laba serta akan mendorong banyak perusahaan untuk masuk kedalam industri. Dikarenakan banyak perusahaan yang terpusat pada pasar dalam negeri, maka cepat atau lambat pasar akan mengalami kejenuhan dan skala produksi setiap perusahaan yang menjadi pemain dalam negeri menjadi tidak efisien lagi. Dimana perdagangan bebas akan meningkatkan efisiensi, perbaikan mutu produk dan teknologi produksi, dan produktivitas nput sehngga menghemat biaya produksi. Selain itu perdagangan bebas juga mendatangkan devisa, menarik modal asing, skill, teknologi, dan memacu pertumbuhan ekonomi, tabungan, investasi, dan laba.

Kontra perdangan bebas

Perdagangan bebas menyebabkan terbatasnya laju pertumbuhan atau permintaan dunia terhadap ekspor produk primer dari negara sedang berkembang. Tidak semua negara memiliki kompetesi serta kemampuan yang sama untuk melakukan persaingan di pasar yang menganut perdagangan bebas. Jika suatu negara tidak siap melakukan perdangan bebas, maka efek yang ditimbulkan adalah negatif. Jika  perusahaan-perusahaan di dalam negeri belum kokoh dalam efisiensi produksinya, maka dengan diterapkannya perdagangan bebas dapat menyebabkan perusahaan dalam negeri mengalami kebangkrutan. Hal ini karena gepuran barang impor yang lebih murah sehingga permintaan terhadap suatu barang akan naik. Berdapak pada keuangan negara, devisa akan terkuras serta nilai tukar mata uang negara akan sulit menguat. Selain itu, perusahaan akan berusaha akan menekan biaya produksi yang biasanya dengan melakukan PHK. Dimana hal ini menyebabkan peningkatan pada tingkat pengangguran yang menimbulkan multiplier effect untuk masalah sosial lainnya.

Kemerosotan nilai tukar perdagangan secara sepihak yang diderita oleh NSB dalam menghasilkan produk primer. Lemahnya industri dalam negeri guna menghadapi persaingan dalam era perdagangan bebas disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sarana infrastruktur yang kurang baik, kurs rupiah yang tidak stabil hingga berpengaruh terhadap biaya produksi serta birokrasi yang berbelit-belit dalam usaha untuk mewujudkan produk yang berkualitas serta maraknya aksi KKN. Beberapa faktor ini membuat upaya mewujudkan produk dalam negeri yang berkulitas semakin sulit.

Peranan PMA dalam Pembangunan Ekonomi

PMA merupakan arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain dan terjadi pemindahan sumber daya dan terjadi pemberlakuan control terhadap perusahaan di luar negeri. Penanaman modal dapat menjadi salah satu alternatif untuk memecah kesulitan permodalan yang sangat dibutuhkan oleh indonesia dalam pelaksaan pembangunan saat ini. Industri yang dibangun dengan penanaman modal akan berkontribusi dalam perbaikan sarana dan prasarana yang pada gilirannya akan menunjang pertumbuhan industri-industri diwilayah sekitarnya. Penanaman modal akan membatu pemerintah memecahkan masalah lapangan kerja, yakni menciptakan lowongan kerja untuk tenaga kerja terampil maupun tenaga kerja yang tidak terampil.

Penanaman modal akan memperkenalkan teknologi dan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat bagi peningkatan ketrampilan pekerja lokal dan peningkatan  efisiensi produksi. Penanaman modal akan memperbesar perolehan devisa yang didapatkan dari industri yang hasil produksinya sebagian besar ditujukan untuk ekspor. Penanaman modal akan menciptakan penerimaan pemerintah dalam bentuk pajak maupun bentuk penerimaan negara lainnya. Selain itu, penanaman modal mendorong terciptanya efisiensi dengan penerapan skala produksi yang tinggi.