BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Negara
Indonesia merupakan negara agraris, yang berarti sektor lapangan usaha di
bidang pertanian dominan, maka dari itu hasil dari pertanian cukup besar, dan
Sektor Pertanian juga berperan penting bagi PDB Indonesia dengan penyumbang
kedua terbesar berdasarkan hasil statistik 5 tahun terakhir. Negara Indonesia
termasuk negara berkembang, tentunya corak penggerak perekonomian menjadi
dinamis seiring waktu dari pertanian menuju industri. Karena hal – hal tersebut
menarik dianalisis perkembangan Sektor Pertanian dan kontribusi terhadap
perekonomian Indonesia.
Rumusan Masalah
Bagaimana
kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDB Indonesia?
Bagaimana kontribusi Subsektor Pertanian terhadap Sektor Pertanian dan PDB?
Seberapa
besar peranan lapangan usaha sektor Pertanian bagi ketenagakerjaan Indonesia?
Tujuan
Mengetahui
seberapa besar kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDB Indonesia.
Mengetahui
seberapa besar kontribusi
Subsektor Pertanian terhadap Sektor Pertanian dan PDB.
Mengetahui
besaran peranan lapangan usaha sektor Pertanian bagi ketenagakerjaan Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDB Indonesia
Salah satu indikator yang paling sederhana dalam menganalisis perekonomian
adalah dengan melalui pendekatan PDB. PDB Indonesia menurut lapangan usaha
terdiri dari 17 sektor, salah satu nya adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan. Sektor ini termasuk dalam empat besar sektor yang menyumbang
kontribusi terhadap PDB Indonesia, seperti yang ditunjukkan data pada Gambar
1.1 dan 1.2.
Gambar
1.1
Gambar
1.2
[Seri 2010] PDB Seri 2010 (Milyar Rupiah)
|
Harga Berlaku
|
Kontribusi Tiap Sektor Terhadap PDB (%)
|
||||||||
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
2017
|
2013
|
2014
|
2015
|
2016
|
2017
|
|
A.
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
|
1275048.4
|
1409655.7
|
1555207
|
1671330.3
|
1785880.7
|
13.36
|
13.34
|
13.49
|
13.47
|
13.14
|
B.
Pertambangan dan Penggalian
|
1050745.8
|
1039423
|
881694.1
|
890868.3
|
1028772.2
|
11.01
|
9.83
|
7.65
|
7.18
|
7.57
|
C.
Industri Pengolahan
|
2007426.8
|
2227584
|
2418891.7
|
2545203.5
|
2739415
|
21.03
|
21.08
|
20.99
|
20.51
|
20.16
|
D.
Pengadaan Listrik dan Gas
|
98686.8
|
114905.1
|
129833.7
|
142344.4
|
162339.9
|
1.03
|
1.09
|
1.13
|
1.15
|
1.19
|
E.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
7209
|
7840.6
|
8546.3
|
8942.5
|
9720.3
|
0.08
|
0.07
|
0.07
|
0.07
|
0.07
|
F.
Konstruksi
|
905990.5
|
1041949.5
|
1177084.1
|
1287659.3
|
1409833.8
|
9.49
|
9.86
|
10.21
|
10.38
|
10.37
|
G.
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
|
1261145.6
|
1419239.4
|
1532876.7
|
1635259
|
1767718.3
|
13.21
|
13.43
|
13.30
|
13.18
|
13.01
|
H.
Transportasi dan Pergudangan
|
375305.9
|
466968.9
|
578464.3
|
644999.5
|
735229.6
|
3.93
|
4.42
|
5.02
|
5.20
|
5.41
|
I.
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
|
289498.3
|
321062.1
|
341555.8
|
363055.5
|
387467.1
|
3.03
|
3.04
|
2.96
|
2.93
|
2.85
|
J.
Informasi dan Komunikasi
|
341009.4
|
369457.3
|
406016.5
|
449188.9
|
515888.9
|
3.57
|
3.50
|
3.52
|
3.62
|
3.80
|
K. Jasa
Keuangan dan Asuransi
|
370131.9
|
408438.8
|
464399.9
|
520087.5
|
571128.5
|
3.88
|
3.86
|
4.03
|
4.19
|
4.20
|
L. Real
Estate
|
264275
|
294573.4
|
327601.4
|
350488.2
|
379782.5
|
2.77
|
2.79
|
2.84
|
2.82
|
2.79
|
M,N.
Jasa Perusahaan
|
144604.1
|
165990.6
|
190267.9
|
211623.6
|
238217
|
1.51
|
1.57
|
1.65
|
1.71
|
1.75
|
O.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
|
372195
|
404629.6
|
449382.4
|
479793.6
|
502238.9
|
3.90
|
3.83
|
3.90
|
3.87
|
3.70
|
P. Jasa
Pendidikan
|
307862.3
|
341818.4
|
387611.4
|
418346.8
|
446785.3
|
3.22
|
3.23
|
3.36
|
3.37
|
3.29
|
Q. Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial
|
96881.3
|
109147.2
|
123191.5
|
132544.6
|
144966.5
|
1.01
|
1.03
|
1.07
|
1.07
|
1.07
|
R,S,T,U.
Jasa lainnya
|
140315.5
|
163548.8
|
190581
|
211455.6
|
239122
|
1.47
|
1.55
|
1.65
|
1.70
|
1.76
|
C.
PRODUK DOMESTIK BRUTO
|
9546134
|
10569705
|
11526333
|
12406774
|
13588797
|
Sumber
: Data diolah dari BPS.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa Sektor
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan menempati posisi nomor dua setelah Sektor
Industri Pengolahan dengan kontribusi terhadap PDB sebesar sekitar 14%. Namun
dalam beberapa tahun terakhir Sektor Pertanian justru mengalami tren penurunan
kontribusi terhadap PD.
Salah satu penyebab hal ini adalah seiring peningkatan pendapatan
masyarakat, elastisitas pendapatan masyarakat pun meningkat, hal tersebut
mengakibatkan pola konsumsi masyarakat berubah, dari cenderung mengkonsumsi
barang inferior (seperti barang
pertanian) menuju cenderung ke konsumsi barang mewah seperti (Hasil Industri Pengolahan),
sesuai data berikut.
Kontribusi Subsektor Pertanian
terhadap Sektor Pertanian dan PDB.
Sektor A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan terdiri dari 3 subsektor,
yakni subsektor :
1.Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian;
a. Tanaman
Pangan,
b. Tanaman
Hortikultura,
c. Tanaman
Perkebunan,
d. Peternakan,
e. Jasa
Pertanian dan Perburuan,
2.Jasa Pertanian dan Perburuan;
3.Perikanan.
Berdasarkan data dari BPS berikut, menunjukkan bahwa Subsektor A.1 Pertanian,
Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian memiliki peranan paling besar diantara
subsektorlainnya (sekitar 77%). Subsektor
Perkebunan dan Subsektor Tanaman Pangan memiliki porsi penyumbang terbesar bagi
Subsektor A yakni masing – masing sekitar 35% dan 33%. Hal menarik dari Tabel
2.1 Subsektor Tanaman Pangan mengalami penurunan pertumbuhan yang cukup drastis
sekitar 12% dalam 2 tahun terakhir, sedangkan Subsektor Perikanan mengalami
pertumbuhan paling drastis dibanding subsektor lainnya sekitar 10%. Untuk
kontribusi terhadap PDB (Tabel 2.3) Subsektor Pertanian, Peternakan, Perburuan
dan Jasa Pertanian menyumbang porsi terbesar ketiga (sekitar 9-10% dengan
Subsektor Tanaman Pangan sekitar 3% terhadap PDB) setelah Subsektor Industri
Pengolahan Non Migas (Sekitar 17%) dan Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran,
Bukan Mobil dan Sepeda Motor (Sekitar 10-11%).
Sumber
: Data diolah dari BPS.
tabel.2.2
Sumber
: Data diolah dari BPS.